Ada berbagai kesalahpahaman dan stigma yang menempel pada penderita epilepsi. Beberapa mitos berikut yang sering kita dengar tentang epilepsi ternyata tidak benar. Berikut mitos-mitos tersebut:
1. Semua orang yang memiliki kejang-kejang pasti memiliki epilepsi
Walaupun kejang adalah gejala epilepsi yang terkenal, namun kejang bukan satu-satunya gejala epilepsi. Epilepsi disebabkan oleh aktivitas listrik yang tidak di normal di otak gejalanya. Tidak hanya epilepsi, darah rendah atau gangguan pada jantung juga dapat menyebabkan kejang.
2. Mereka yang memiliki epilepsi tidak bisa bekerja
Menurut Dr. Segil dari Medical News Today, penderita epilepsi bisa bekerja dengan mengatur epilepsinya lewat pengobatan. Hanya beberapa instansi yang melarang penderita epilepsi seperti pilot dan supir truk.
3. Epilepsi bisa menular
Ini merupakan mitos, sobat. Epilepsi tidak menular namun menurut data WHO, lebih dari 50% kasus epilepsi tidak diketahui penyebabnya namun berikut faktor yang sering terjadi:
- Kerusakan pada otak sejak kecil atau faktor gen
- Cedera kepala yang parah
- Stroke atau tumor
- Infeksi otak seperti meningitis atau encephalitis
- Sindrom genetik
4. Seorang penderita epilepsi tidak bisa bekerja
Ini merupakan stigma yang sering menempel pada penderita epilepsi. Banyak penderita epilepsi memiliki hidup yang bahagia dan tenang. Beberapa epilepsi juga mudah diatur dengan monotherapy atau obat untuk kejang.
5. Epilepsi adalah penyakit mental
Sebagian besar orang yang memiliki epilepsi hidup tanpa masalah kognitif maupun psikologis. Masalah psikologis biasanya muncul bagi penderita epilepsi dengan gejala berat dan tidak bisa dikontrol.
6. Penderita epilepsi selalu hilang kesadaran dan kejang-kejang saat serangan terjadi
Tidak semua penderita epilepsi hilang kesadaran saat sedang mengalami gejala. Beberapa hanya blank atau hilang beberapa detik dan gejala lainnya yakni berkeliling tanpa arah dan keadaan bingung.
7. Jika seseorang sedang kejang, masukkan sesuatu ke dalam mulutnya
Hal ini justru berbahaya. Menurut CDC, memasukkan sesuatu ke dalam mulut seseorang yang sedang kejang justru dapat melukai gigi atau rahangnya.
Baca Juga : Nature Therapy, Menikmati Alam untuk Kesehatan Mental
8. Lebih baik untuk mengikat seseorang yang mengalami kejang
Sebagian besar gejala epilepsi terjadi antara 30 sampai 90 detik jadi tidak ada alasan untuk mengikat orang tersebut. Namun disarankan untuk membaringkan penderita ke samping dan segera hubungi pihak medis.
9. Serangan epilepsi selalu menyakitkan
Kejang sendiri tidak menyakitkan dan jika pun sakit, merupakan kasus yang sangat langka. Sebagian besar rasa sakit terjadi akibat insiden terjatuh atau terbentur saat kejang terjadi.
10. Strobe lights selalu memicu penderita epilepsi
Strobe lights hanya memicu penderita yang sensitif dengan cahaya atau photosensitive epilepsi, memiliki jumlah kasus 5% dari total kasus epilepsi.
11. Penderita epilepsi sebaiknya tidak mengandung anak
Penderita epilepsi yang dengan gejala kejang memiliki resiko kehamilan lebih besar. Beberapa obat kejang juga tidak aman diminum saat masa kehamilan. Oleh karena itu dibutuhkan check up lebih sering bagi ibu hamil penderita epilepsi.
12. Tidak ada perawatan untuk epilepsi
Walaupun tidak ada pengobatan untuk menghilangkan secara total namun sudah banyak perawatan yang membuat gejala epilepsi hampir hilang seutuhnya.
Jangan salah lagi membedakan antara mitos dan fakta dari epilepsi, sobat. Jaga kesehatan tubuhmu dengan konsumsi makanan bergizi, cukupi kebutuhan harian minum, serta istirahat cukup yang teratur. Selalu konsumsi NZPRO setiap hari untuk menjaga daya tahan tubuh dan menyehatkan tubuh secara menyeluruh. Badan sehat, pasti segar!
Salam Sehat, Salam Hiber NZPRO.
Sumber: Medical News Today
0 Comments