Sobat Hiber, Usia 2 hingga 7 tahun merupakan masa-masa keemasan bagi tumbuh kembang otak anak. Orang tua perlu nih untuk menunjang masa-masa tersebut agar pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan maksimal. Berikut cara-caranya agar ayah dan bunda bisa memaksimalkan periode emas si buah hati.
1. Menumbuhkan Kecintaan untuk Belajar
Orangtua perlu membuat kegiatan belajar anak menyenangkan dan tidak terfokus pada hasil. Orangtua juga jangan memberikan label ya ke anak. Misalnya, “wah, kamu anak pintar ya”. Anak akan jadi terfokus pada hasil dan dapat kecewa karena tidak berhasil mencapai ekspektasi yang mereka terima.

unsplash.com
Tidak masalah jika si kecil berbuat salah, namanya juga belajar kan. Justru akan menambah pengetahuan dan anak memahami apa yang benar. Berikan ruang yang aman dimana anak dapat berbuat salah dan belajar sekreatif mungkin sesuai umur mereka ya, Sobat.
2. Berikan Makanan yang Menunjang Pertumbuhan Otak
Penuhi gizi sang anak agar pertumbuhan dan perkembangannya berjalan dengan maksimal ya bunda. Beberapa nutrisi penting yang mereka perlukan yakni zat besi, yodium, vitamin A, vitamin B6, vitamin B12, kolin, folat, vitamin D, juga lemak tak jenuh. Nutrisi tersebut terdapat pada makanan seperti telur, greek yoghurt, ikan, oatmeal, kacang-kacangan, apel, juga sayuran hijau.
Selain makanan yang bergizi, bantu tingkatkan daya kerja otak dan konsentrasi si kecil dengan NZPRO 51.NZPRO 51 terbuat dari madu dan sarangnya yang dapat membantu meningkatkan penyerapan zat gizi dalam tubuh

nzpro.co.id
3. Jangan Terfokus Pada Satu Hal, Berikan Variasi Kegiatan
Salah satu cara agar si kecil tidak hanya terfokus pada hasil yaitu dengan membuatnya belajar berbagai hal, entah itu musik, membaca, olahraga, matematika, ataupun seni menggambar. Otak berkembang sangat pesat di periode ini, jadi tidak masalah mengajarkan berbagai variasi pelajaran pada anak. Metode ini juga membuat anak lebih kreatif dan dapat menyesuaikan diri dengan lebih baik dalam berbagai kondisi di masa depannya nanti.
4. Ajari Kecerdasan Emosional
Tentu setiap orang tua ingin anaknya bisa membaca dan berprestasi di bidang akademik. Tapi orang tua juga perlu mengajarkan kecerdasan emosional pada anak. Belajar mengatur emosi mereka sedari dini dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal mereka seperti berbuat baik, empati, dan bekerja sama dalam tim.

unsplash.com
Salah satu cara agar anak dapat menumbuhkan kecerdasan emosional mereka yakni dengan mengikutsertakan mereka dalam melakukan pekerjaan rumah. Berikan mereka tugas yang sekiranya bisa mereka kerjakan nih, Sobat.
Selain itu, ajak sang anak untuk menjelaskan perasaan mereka. Ajari si kecil kata-kata seperti: sedih, marah, malu, senang, dll sehingga mereka dapat memahami dan memberi label pada perasaan mereka. Jika mereka bilang sedang sedih, minta mereka untuk menjelaskan mengapa mereka bersedih. Lakukan setiap hari ya agar si anak terbiasa mengasah kecerdasan emosional mereka.
5. Jangan Mengajari Anak dengan Pemikiran Persiapan Sekolah

unsplash.com
Umur 2 sampai 7 tahun memang masa-masa otak anak mampu menyerap informasi paling cepat di seumur hidupnya. Bahkan beberapa skill tidak bisa dipelajari dengan baik setelah melewati umur tersebut. Salah satunya skill bahasa. Mungkin bunda ingin anak mulai lebih awal untuk belajar akademik agar sukses saat masuk sekolah kelak. Tapi, di periode emas ini sebaiknya kamu ajarkan berbagai pengetahuan pada anak ya.
Belajar yuk dari kisah Albert Einstein. Einstein tidak mendapat pendidikan fisika di sekolah. Namun dirinya diikutsertakan dalam pekerjaan ayahnya yang seorang insinyur. Ketika berusia 5 tahun, ayahnya memberikan kompas. Einstein penasaran dan timbul deh keinginannya untuk mempelajari benda misterius tersebut. Nah,, tidak berapa lama kemudian, ibunya yang merupakan seorang pianis, juga memberikan hadiah berupa violin pada Einstein. Karena dua hadiah ini, otak kiri dan kanan Einstein berkembang dengan pesat hingga ia mendapat hadiah nobel. Keren ya, Sobat!
Bermain sambil belajar